Ass.wr.wbr Salam ! | Members area : Register | Sign in
About Me | Contact Us | Sitemap | Pasang Iklan
BERITA TERBARU:
SELAMAT DATANG DI BLOG FORUM MASYARAKAT ADAT DUMA DAMA JEWA BOMA [Moni-Mee Selatatan]
Home » » Ekonomi Politik Papua Paska 2013

Ekonomi Politik Papua Paska 2013

Written By Unknown on Minggu, 17 November 2013 | 03.28


Papua Barat 2011-2013Negara Cina, pada kesempatan APEC di Bali, baru saja melakukan penandatanganan kerjasama dengan Indonesia. Papua jadi sorotan 27 kepala Negara. Cina salah satu yang membawa modal 69 trilyun masuk Papua. Infrastruktur, mineral gas dan perbankan.
Pertanyaannya, kerjasama dengan orang Papua ataukah mendatangkan perusahaan dari Jakarta untuk mengambil saham dari modal diatas. Tenaga kerjanya orang Papua sendiri ataukah pendudk dari luar. Kue diatas mau dimakan orang Papua atau mebiarkan orang luar yang makan?
Berdagang bukan semata milik kapitalisme, sejak dahulukala, masyarakat pribumi telah melakukan perdagangan barter (barang dengan barang). Piring gantung yang sekarang menjadi tradisi pembayaran harta perkawinan di sebagian suku Papua, ceritanya, merupakan proses pertukaran jaman ekspedisi rempah rempah yang dialakukan cina ke Papua. Piring Kendi Keramik, ditukar dengan getah dammar dan bulu burung kuning (cenderawasih).
Disaat Freeport, perusahaan AS yang sampai sekarang masih kasih 1 persen ke Indonesia, merupakan salah satu kekuatan terbesar di dunia, juga meningkatkan investasinya. AS-Cina sudah ada peningkatan. Perdagangan kawasan meningkat. Sebelum 2015 pasar bebas berlaku di Asia dan Pasifik, tahun 2013, langkah awal dari ekonomi politik daerah Papua Barat di kawasan Asia Pasifik.
Peningkatan kerjasama dari Negara tirai bambu itu lebih meningkat. Disatu sisi, investasi Amerika yang punya Freeport, juga sudah puluhan tahun ada. Dari segi ekonomi investasi, kedatangan mereka para pemodal ke Papua Barat justru mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Perdagangan sudah dilakukan pada era masyarakat pribumi. Konon, disebut dagang karena unsur jual beli (barang/uang). Namun, hubungan dagang saling menguntungkan kedua belah pihak. Negara dengan rakyatnya maupun pemilik modal. Imperialis karena salah satu pihak justru tereksploitasi (korban dagang). Pengerukan kekayaan alam yang menyiksakan penderitaan masyarakat, disitulah letak imperialis. Jadi, berdagang belum tentu imperialis.
Papua Barat 2011-2013: Salah satu dari sekian perjuangan orang Papua (pribadi)
Cina dan Amerika
Amerika dengan cara beri bantuan kepada daerah kekuasaan. Cina mengedepankan kedaulatan rakyat. Dua metode tersebut kini lengkap di Papua. Namun, perlu suatu testimony akurat sejauhmana, perjalanan kedua kekuatan dunia ini mempraktikkan kebijakan mereka.
40 tahun Freeport sudah berdiri di Papua. Masuknya Freeport memang mendapat dukungan pemerintah AS. Bangkai kematian meningkat disini. Pola dimana, Etiopia di Afrika, kelaparan dimana mana, karena hegemoni AS datang dengan imbalan investasi. Cina merubah negri Afrika dengan menanamkan modal mereka. Uni Afrika terbentuk, pembangunan modern dan berkelas. Afrika, sebagiannya kini menata kedaulatan mereka.
Amerika yang menggelontorkan bantuan dan bantuan kepada kawasan jajahannya, kini melemah. Defisit yang berujung pada shutdown pula, disatu sisi, AS dituntut untuk mengangkat daerah daerah yang dia kuasai sampai sekarang. Obama mengeraskan keinginan mereka ke Asia Pasifik, tetapi juga fokus pada asia barat (timur tengah). Kejayaan AS sendiri dengan prilaku yang melakat, perang dan ekspansionis. Kini, kawasan pasifik justru rill terkendali Cina.
Pasifik dan Melanesian Raya
Sukses menata peradaban Afrika, kini Cina bergeser ke Pasifik. Gedung Kantor MSG (Melanesian Spearhead Groub) di Vanuatu, buah tangan dari Cina. Zona dagang pun terbentu. MSG-agreement sudah ada. Uni Melanesia, cara Negara tirai bambu menumbuhkan kekuatan dagang di kawasan pasifik.
Sementara AS sendiri, telah memperluas pangkalan militer di Australia. Sebagai pengamanan lintas asia pasifik. Kerjasama Amerika Serikat justru meningkat dikalangan kemiliteran. AS mengedepankan perang pendudukan untuk mengais rejeki. Beda dengan Cina yang soft perdagangan.
Ganti rezim ganti penguasaan. Proses kedaulatan rakyat Papua, menjadi suatu kekususan sampai sekarang. Ruang otsus membuka Tanah Papua kepada dunia. Namun, lagi dan lagi, instrument berupa peraturan yang baik dan adil harus dilihat lebih utama dalam menggapai kedaulatan orang Papua.
Belajar dari kehadiran Cina di Afrika dan Pasifik Selatan. Front Sosialis Kanak (FLNKS) di Kaledonia Baru, masuk sebagai anggota tetap zona dagang MSG, Aplikasi keanggotaan Papua pun telah diterima. Kini Papua Barat menjadi salah satu daerah yang mendapat dukungan ekonomi. Namun, apakah nantinya hubungan dagang secara langsung diteken oleh Papua ataukah melalui pemerintahan pusat Indonesia di Jakarta.
Kompetisi perdagangan dapat melatih menjadi tangguh. Kompetensi dalam bisnis adalah hal wajar, terlibat secara bersama menjadi partner, anti rasisme dan seterusnya. Ekonomi menadi panglima bersama. Tetapi, kemudian menjadi kapitalisme atau kolonialisme merupakan praktik yang berlebihan.
Pada berbagai kesempatan, saya selalu tegaskan bahwa merdeka dengan pisah dari NKRI, dua kalimat yang esensinya berbeda. Merdeka, belum tentu lepas dari NKRI, sebaliknya, lepas dari NKRI belum tentu merdeka. Karena kemerdekaan yang saya maksudkan adalah keberpihakan suprastruktur sistem kepada orang Papua atau cara mengutamakan kepentingan rakyat diatas segala kepentingan, inilah kemerdekaan. Keadilan harus milik semua orang, kebahagiaan juga milik semua orang.SUMBERNYA.....Klik Me
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Admin | Admin | Admin
Copyright © 2011. FORUM MASYARAKAT ADAT DUMA DAMA (FMADD) [Moni-Mee Selatan] - All Rights Reserved
Template Created by Admin Published by Yatipai Tebas
Proudly powered by Blogger