Yohanes: Salah satu Tujuan Perjalanan DPRP ke Eropa
JAYAPURA — Perjalanan Dinas DPRP ke Eropa dinilai bermanfaat dan strategis, salah-satunya adalah untuk mengungkap kebenaran atau melihat persoalan politik Papua lebih dekat, terutama tentang Pepera dan pertanahan dimana arsipnya tersimpan di Negeri Belanda.
“Kalau memang melarang ke luar negeri, laranglah seperti Beny Wenda dan yang lain-lain di luar negeri. Tak pernah ada kritik Beny Wenda kenapa keluar negeri. Kalau kita koq dikritik. Atau yang kritik ini punya maksud. Kalau menolak kunjungan DPRP ke Eropa, berarti mereka juga menolak Papua damai,” tegas Anggota Komisi A DPRP dr. Yohanes Sumarto ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (12/11).
Menurutnya, perjalanan dinas sejumlah anggota DPRP ke Eropa, salah satunya juga menyangkut laporan-laporan dari Amnesty International di Negeri Belanda yang kadang laporannya bisa dikatakan betul dan ada yang tak betul.
“Jika laporan Amnesty itu benar, ya silahkan diteruskan. Namun ada beberapa laporan yang sifatnya hanya memperkeruh situasi. Disana kami akan menjelaskan ke Amnesty International, persoalan Papua tak sepenuhnya benar sebagaimana mereka laporkan,” ujar Yohanes Sumarto.Sumbernya....
JAYAPURA — Perjalanan Dinas DPRP ke Eropa dinilai bermanfaat dan strategis, salah-satunya adalah untuk mengungkap kebenaran atau melihat persoalan politik Papua lebih dekat, terutama tentang Pepera dan pertanahan dimana arsipnya tersimpan di Negeri Belanda.
“Kalau memang melarang ke luar negeri, laranglah seperti Beny Wenda dan yang lain-lain di luar negeri. Tak pernah ada kritik Beny Wenda kenapa keluar negeri. Kalau kita koq dikritik. Atau yang kritik ini punya maksud. Kalau menolak kunjungan DPRP ke Eropa, berarti mereka juga menolak Papua damai,” tegas Anggota Komisi A DPRP dr. Yohanes Sumarto ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (12/11).
Menurutnya, perjalanan dinas sejumlah anggota DPRP ke Eropa, salah satunya juga menyangkut laporan-laporan dari Amnesty International di Negeri Belanda yang kadang laporannya bisa dikatakan betul dan ada yang tak betul.
“Jika laporan Amnesty itu benar, ya silahkan diteruskan. Namun ada beberapa laporan yang sifatnya hanya memperkeruh situasi. Disana kami akan menjelaskan ke Amnesty International, persoalan Papua tak sepenuhnya benar sebagaimana mereka laporkan,” ujar Yohanes Sumarto.Sumbernya....
Posting Komentar